close

Perbedaan Load Break Switch (LBS) dan Recloser serta Penjelasannya

Dalam sistem distribusi listrik, salah satu tujuan utama adalah menjaga kontinuitas pasokan daya dengan cara melindungi jaringan dari gangguan dan memulihkan pasokan listrik secepat mungkin setelah gangguan teratasi. 

Untuk mencapai tujuan ini, berbagai perangkat saklar dan proteksi digunakan, termasuk Load Break Switch (LBS) dan Recloser. Meskipun kedua perangkat ini berperan penting dalam manajemen aliran listrik, mereka memiliki peran, desain, dan prinsip kerja yang berbeda.

Artikel ini akan menjelaskan secara rinci mengenai LBS dan Recloser, mulai dari fungsi, prinsip kerja, aplikasi dalam sistem distribusi, hingga perbedaan utama antara kedua perangkat ini. 

Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan antara LBS dan recloser sangat penting bagi teknisi dan operator dalam merancang dan mengelola sistem distribusi tenaga listrik.

Perbedaan Load Break Switch (LBS) dan Recloser serta Penjelasannya

Apa Itu Load Break Switch (LBS)?

Load Break Switch (LBS) adalah perangkat saklar yang dirancang untuk menghubungkan atau memutuskan aliran listrik saat beban berada pada kondisi normal. 

Artinya, LBS memungkinkan operator atau sistem untuk melakukan pemutusan atau penyambungan aliran listrik tanpa menyebabkan gangguan besar pada jaringan distribusi. 

LBS sering kali digunakan dalam aplikasi tegangan menengah (seperti 11 kV hingga 33 kV) dan berfungsi sebagai perangkat isolasi atau pembagian beban dalam sistem distribusi.

Fungsi Utama LBS:

  • Memutuskan dan Menghubungkan Beban Normal: LBS memungkinkan pemutusan atau penghubungan sirkuit selama kondisi normal, seperti saat dilakukan pemeliharaan rutin atau perbaikan jaringan.
  • Proteksi Terbatas: LBS dapat digunakan untuk memberikan proteksi terbatas dengan bantuan fuse atau relay proteksi, namun tidak dirancang untuk memutuskan arus gangguan besar, seperti arus hubung singkat.
  • Operasi Manual atau Otomatis: LBS dapat dioperasikan secara manual oleh teknisi atau diotomatisasi untuk memudahkan operasi dari jarak jauh.

Prinsip Kerja LBS:

LBS bekerja dengan cara memutuskan atau menghubungkan sirkuit saat beban berada pada kondisi normal, yang berarti arus listrik dalam batas yang aman.

LBS memiliki kontak yang didesain untuk membuka dan menutup dengan aman di bawah beban normal. Dalam beberapa kasus, LBS dilengkapi dengan fuse sebagai proteksi terhadap arus lebih yang moderat, tetapi fuse ini tidak dapat memutuskan arus hubung singkat yang besar.

Itulah sebabnya, LBS tidak dapat menggantikan peran perangkat proteksi utama seperti Vacuum Circuit Breaker (VCB) atau Recloser.

LBS banyak digunakan dalam sistem distribusi karena kesederhanaannya, biaya yang relatif rendah, dan kemampuannya untuk mengisolasi bagian jaringan saat dibutuhkan pemeliharaan.

Apa Itu Recloser?

Recloser adalah perangkat proteksi otomatis yang dirancang untuk mendeteksi, memutuskan, dan secara otomatis menghubungkan kembali aliran listrik setelah terjadi gangguan sementara.

Recloser dirancang untuk melindungi sistem distribusi dari gangguan sementara seperti petir atau gangguan jaringan yang sering kali hanya bersifat sementara. 

Jika gangguan tersebut hilang dalam waktu singkat, recloser akan menghubungkan kembali aliran listrik, menghindari pemadaman yang tidak perlu.

Fungsi Utama Recloser:

  • Proteksi terhadap Gangguan Sementara: Recloser mampu mendeteksi gangguan sementara seperti petir dan secara otomatis memutus aliran listrik, lalu menyambungkannya kembali setelah gangguan hilang.
  • Pemulihan Otomatis: Jika gangguan bersifat sementara, recloser dapat menghubungkan kembali sirkuit tanpa perlu intervensi manual, sehingga mengurangi waktu pemadaman.
  • Operasi Berulang: Recloser dapat beroperasi beberapa kali (biasanya hingga empat kali) sebelum memutuskan sirkuit secara permanen jika gangguan masih ada.
  • Proteksi terhadap Gangguan Tetap: Jika recloser mendeteksi bahwa gangguan tidak hilang setelah beberapa siklus operasi, maka perangkat ini akan memutus sirkuit secara permanen dan memerlukan intervensi manual untuk mengembalikan operasional.

Prinsip Kerja Recloser:

Recloser berfungsi berdasarkan prinsip proteksi berulang. Ketika terjadi gangguan, seperti arus hubung singkat atau arus lebih, recloser akan memutus sirkuit untuk sementara. 

Recloser kemudian akan menunggu beberapa detik, dan mencoba menghubungkan kembali sirkuit untuk melihat apakah gangguan telah hilang. 

Jika gangguan hanya bersifat sementara (misalnya, karena petir atau cabang pohon yang menyentuh saluran listrik dan kemudian jatuh), recloser akan secara otomatis menghubungkan kembali sirkuit dan mengembalikan suplai listrik ke pelanggan.

Namun, jika gangguan tetap ada, recloser akan memutus sirkuit kembali dan mencoba lagi setelah beberapa waktu. 

Setelah sejumlah percobaan (biasanya tiga atau empat), jika gangguan masih terdeteksi, recloser akan memutuskan sirkuit secara permanen hingga teknisi dapat memeriksa dan memperbaiki masalah tersebut.

Perbedaan Utama antara LBS dan Recloser

Meski LBS dan recloser sama-sama digunakan dalam sistem distribusi tegangan menengah, kedua perangkat ini memiliki perbedaan yang signifikan, terutama dari segi fungsi, prinsip kerja, dan aplikasi. Berikut adalah perbedaan utama antara LBS dan recloser:

1. Fungsi

  • LBS: Fungsi utamanya adalah untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik pada kondisi beban normal. LBS tidak dirancang untuk menangani gangguan besar seperti hubung singkat, dan biasanya digunakan sebagai perangkat isolasi dalam sistem distribusi.
  • Recloser: Fungsi utama recloser adalah sebagai perangkat proteksi otomatis terhadap gangguan sementara. Recloser mampu memutus dan menghubungkan kembali sirkuit secara otomatis, dan juga memberikan proteksi terhadap arus gangguan besar.

2. Kemampuan Pemutusan Arus

  • LBS: LBS hanya mampu memutus arus pada kondisi normal (arus beban) dan tidak dirancang untuk menangani arus gangguan besar, seperti arus hubung singkat.
  • Recloser: Recloser dirancang untuk memutuskan aliran listrik bahkan saat terjadi arus gangguan besar, seperti arus lebih dan hubung singkat, dan dapat menghubungkan kembali aliran listrik setelah gangguan hilang.

3. Operasi Otomatis

  • LBS: Biasanya dioperasikan secara manual oleh teknisi, meskipun beberapa model LBS dapat diotomatisasi untuk operasi jarak jauh. Namun, LBS tidak dapat melakukan operasi otomatis untuk mengembalikan aliran listrik setelah gangguan.
  • Recloser: Recloser sepenuhnya otomatis dan dirancang untuk secara otomatis menghubungkan kembali sirkuit setelah gangguan, tanpa perlu intervensi manual.

4. Proteksi Gangguan

  • LBS: Proteksi yang diberikan oleh LBS terbatas pada kondisi arus beban normal. LBS tidak dilengkapi dengan proteksi untuk arus lebih atau hubung singkat kecuali dipasangkan dengan fuse.
  • Recloser: Recloser memberikan proteksi yang lebih canggih, karena dapat mendeteksi gangguan sementara, arus lebih, dan arus hubung singkat. Recloser juga memiliki kemampuan untuk mencoba memulihkan jaringan secara otomatis setelah gangguan teratasi.

5. Aplikasi dalam Sistem Distribusi

  • LBS: LBS umumnya digunakan di titik-titik tertentu dalam sistem distribusi untuk membagi beban atau mengisolasi bagian jaringan selama pemeliharaan. LBS lebih sering digunakan sebagai saklar isolasi dalam kondisi normal, bukan sebagai perangkat proteksi utama.
  • Recloser: Recloser digunakan di jaringan distribusi untuk melindungi terhadap gangguan sementara dan mencegah pemadaman listrik yang tidak perlu. Recloser juga digunakan di daerah dengan risiko tinggi gangguan sementara, seperti di jaringan luar ruangan yang rentan terhadap petir atau gangguan pohon.

6. Biaya dan Kompleksitas

  • LBS: LBS cenderung lebih sederhana dan lebih murah dibandingkan recloser. Karena fungsinya yang lebih terbatas dan tidak dirancang untuk proteksi otomatis, LBS memiliki biaya instalasi dan pemeliharaan yang lebih rendah.
  • Recloser: Recloser lebih kompleks dan lebih mahal dibandingkan LBS, karena dilengkapi dengan sistem otomatisasi dan proteksi canggih yang mampu mendeteksi dan merespons berbagai gangguan.

7. Kapasitas Operasional

  • LBS: Kapasitas operasional LBS terbatas pada pemutusan dan penghubungan sirkuit dalam kondisi beban normal. LBS tidak digunakan untuk memutuskan arus gangguan yang tinggi.
  • Recloser: Recloser memiliki kapasitas yang lebih tinggi dan mampu menangani gangguan besar seperti arus lebih atau hubung singkat. Recloser juga dapat beroperasi berulang kali untuk mencoba memulihkan sirkuit setelah gangguan sementara.

Contoh Aplikasi di Lapangan

  • Aplikasi LBS: LBS biasanya digunakan di gardu distribusi untuk memutuskan aliran listrik di bagian-bagian tertentu dari jaringan selama pemeliharaan rutin. Misalnya, LBS dipasang untuk mengisolasi satu bagian jaringan agar tidak mengganggu pasokan listrik ke bagian lainnya saat dilakukan perbaikan atau penggantian komponen.
  • Aplikasi Recloser: Recloser sering digunakan di jaringan distribusi udara, khususnya di area pedesaan atau area dengan risiko gangguan sementara yang tinggi, seperti daerah rawan petir. Ketika gangguan sementara terjadi, seperti percikan petir, recloser memutus aliran listrik sementara dan secara otomatis menghubungkan kembali setelah gangguan hilang, menghindari pemadaman yang tidak perlu.

Kesimpulan

Baik LBS maupun Recloser memainkan peran penting dalam sistem distribusi listrik tegangan menengah, tetapi mereka memiliki fungsi dan aplikasi yang berbeda. 

LBS berfungsi sebagai saklar pemutus aliran listrik dalam kondisi normal dan lebih sering digunakan untuk isolasi jaringan, sementara Recloser adalah perangkat proteksi otomatis yang mampu mendeteksi dan memulihkan sirkuit setelah gangguan sementara.

Dengan memahami perbedaan antara kedua perangkat ini, operator sistem kelistrikan dapat memilih perangkat yang tepat untuk digunakan dalam jaringan distribusi listrik sesuai dengan kebutuhan spesifik, baik itu untuk keperluan isolasi atau proteksi otomatis terhadap gangguan.

Belum ada Komentar untuk "Perbedaan Load Break Switch (LBS) dan Recloser serta Penjelasannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel