close

Penjelasan Passive Infrared Atau Sensor PIR Secara lengkap

Sensor PIR adalah modul yang sangat berguna, dan digunakan untuk membuat berbagai jenis Sistem Alarm Keamanan dan Detektor Gerak. 

Disebut pasif karena sensor ini menerima sinar inframerah, bukan memancarkan. Pada dasarnya sensor PIR mendeteksi setiap perubahan panas, dan setiap kali mendeteksi perubahan apapun, PIN outputnya menjadi TINGGI. Sensor ini  juga disebut sebagai sensor gerak Piroelektrik atau IR.

Penjelasan Passive Infrared Atau Sensor PIR Secara lengkap

Setiap kali sebuah objek melewati jangkauan sensor, menghasilkan inframerah karena gesekan antara udara dan objek, dan ditangkap oleh PIR, biar lebih kompleks silahkan baca Rangkaian Sensor Alarm Menggunakan Thyristor secara lengkap

Komponen utama sensor PIR adalah Sensor piroelektrik yang ditunjukkan pada gambar (kristal persegi panjang di belakang tutup plastik). 

Contoh Penjelasan Sensor PIR

Penjelasan Passive Infrared Atau Sensor PIR Secara lengkap
Lihat rangkaian detektor Gerak yang sangat sederhana di sini. Pada rangkaian ini kita menggunakan Sensor PIR HC-SR501, LED (yang akan menyala setiap kali ada gerakan di depan sensor) dan resistor, untuk mengetahui lebih lengkap tentang sensor silahkan baca 22 Jenis Jenis Sensor Penjelasan Contoh dan Cara Kerjanya

PIN Vcc PIR terhubung ke terminal positif baterai 9v, pin GND terhubung ke terminal negatif baterai dan Pin Output PIR terhubung ke LED dengan resistor 220 Ohm. Ketika ada gerakan di depan sensor PIR, LED akan mulai berkedip.

Komponen Komponen Pada Contoh Rangkaian

  1. Sensor PIR (Menggunakan HC-SR501)
  2. Resistor 220ohm (atau bisa pakai resistor apa saja di bawah 1k ohm)
  3. LED
  4. Baterai (5-9V)

Diagram Rangkaian dan Penjelasannya

Penjelasan Passive Infrared Atau Sensor PIR Secara lengkap

PIR membutuhkan waktu untuk menstabilkan kondisi sesuai dengan kondisi sekitarnya, sehingga LED ON dan OFF secara acak selama sekitar 10-60 detik.

Sekarang ketika kita melihat LED akan berkedip setiap kali ada gerakan, lihat ke belakang PIR, Anda akan menemukan jumper yang ditempatkan di antara PIN sudut luar dan PIN tengah (lihat diagram di atas).

Ini disebut "non-retriggering" Atau "Non-repeatable trigger" dan jumper dikatakan berada di posisi L. Pada posisi ini LED akan berkedip terus menerus sampai ada gerakan.

Sekarang jika Anda menghubungkan jumper ini antara PIN sudut dalam dan PIN tengah, maka LED akan tetap menyala sepanjang waktu sampai ada gerakan. Yang ini disebut "pemicu ulang" atau "pemicu berulang" dan jumper dikatakan berada di posisi H.

Penjelasan Passive Infrared Atau Sensor PIR Secara lengkap

Ada dua potensiometer (ditunjukkan pada gambar di atas), yang satu digunakan untuk mengatur waktu tunda on dan yang kedua di gunakan setelah ada gerakan untuk off LED. Waktu tunda adalah durasi di mana LED akan tetap ON (keluaran pin HIGH). 

Dalam pemicuan yang tidak dapat diulang, OUTPUT akan menjadi rendah secara otomatis setelah waktu tunda. 

Dalam OUTPUT pemicu berulang juga akan menjadi rendah setelah waktu tunda, tetapi jika ada aktivitas gerakan  manusia yang berkelanjutan; OUTPUT akan tetap TINGGI bahkan setelah waktu tunda.

Putar potensiometer waktu tunda On searah jarum jam, peningkatan jarak penginderaan (sekitar 7 meter), di sisi lain, jarak penginderaan berkurang (sekitar 3 meter).

Putar potensiometer setelah ada gerakan searah jarum maka  Waktu tunda penundaan diperpanjang (600S, 10 menit), di sisi yang berlawanan, mempersingkat penundaan (0,3 detik).

Umumnya PIR mendeteksi inframerah dengan panjang gelombang 8 sampai 14 mikrometer dan memiliki jangkauan 3-15 meter dengan bidang pandang kurang dari 180 derajat. 

Rentang ini dapat bervariasi pada model yang berbeda. Beberapa PIR penempatan di langit-langit dapat mencakup 360 derajat. PIR umumnya beroperasi pada tegangan 3-9V DC.

Jenis jenis  Sensor Yang Perlu kalian ketahui

Pada kehidupan sehari hari kita ering mengetahui berbagai jenis sensor yang mungkin sebagian orang belum mengetahui kegunaan sensor tersebut, ada beberapa sensor yang akan kita bahas yaitu:

Sensor Pasif dan Sensor Aktif

Sensor pasif adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal output tanpa adanya sumber listrik dari eksternal. Contohnya Termokopel (Thermocouple) yang menghasilkan nilai tegangan listrik sesuai suhu yang diterima termokopel.

Sensor aktif adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber listrik dari eskternal untuk dapat beroperasi. Sifat fisik Sensor Aktif berbeda beda tergantung dengan efek eksternal yang diberikannya. Sensor Aktif ini disebut juga dengan Sensor Pembangkit Otomatis (Self Generating Sensors).

Sensor Analog dan Sensor Digital

Jenis jenis  Sensor selanjutnya yaitu Sensor Analog merupakan sensor yang dapat menghasilkan sinyal output yang terus menerus atau berkelanjutan.  Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan oleh sensor analog ini sebanding dengan pengukuran yang terjadi. 

Berbagai contoh parameter Analog ini diantaranya adalah tegangan, tekanan, suhu, pergerakan dan lain-lainnya. Beberapa Contoh Sensor Analog yaitu sensor akselerometer (accelerometer), sensor tekanan, sensor kecepatan, sensor cahaya dan sensor suhu.

Sensor Digital adalah sebuah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit. Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat direpresentasikan dalam “bit”. 

Akselerometer dan Sensor Cahaya

Sensor akselerometer adalah sensor yang mendeteksi perubahan posisi, orientasi, kecepatan, goncangan, kemiringan, dan getaran dengan gerakan indra. 

Akselerometer analog ini dapat digolongkan lagi menjadi beberapa jenis yang berbeda berdasarkan variasi konfigurasi dan sensitivitas.

Jenis jenis  Sensor selanjutnya yaitu Sensor Cahaya atau light sensor adalah sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai sensor tersebut. Sensor cahaya analog ini dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis seperti foto-resistor, Cadmium Sulfide (CdS), dan fotosel.

Sensor Suara dan Sensor Tekanan

Sensor suara merupakan sensor analog yang digunakan untuk mendeteksi tingkat suara. Sensor suara analog ini menerjemahkan amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk merasakan tingkat suara. Proses ini memerlukan beberapa sirkuit, dan menggunakan mikrokontroler bersama dengan Mikrofon untuk menghasilkan sinyal output analog.

Jenis jenis  Sensor selanjutnya yaitu Sensor Tekanan atau pressure sensor adalah sensor yang digunakan untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor. Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang sebanding dengan jumlah tekanan yang terdeteksi.

Sensor Suhu dan Sensor Ultrasonik

Sensor suhu merupakan sebuah sensor yang tersedia secara luas baik dalam bentuk sensor digital maupun analog. 

Ada berbagai jenis sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda.Salah satu contoh Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor dengan termal yang digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu.

Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik adalah jenis sensor non-kontak yang dapat digunakan untuk mengukur jarak serta kecepatan suatu benda. Cara kerja Sensor Ultrasonik berdasarkan sifat-sifat gelombang suara dengan frekuensi lebih besar daripada rentang suara manusia.

Sensor Giroskop dan Sensor Efek Hall

Jenis jenis  Sensor selanjutnya yaitu Sensor Giroskop adalah sensor yang digunakan untuk merasakan dan menentukan orientasi dengan bantuan gravitasi bumi. Perbedaan utama antara Sensor Akselerometer dan Giroskop adalah bahwa Giroskop dapat merasakan rotasi di mana akselerometer tidak bisa melakukannya.

Sensor efek hall atau hall effect sensor adalah sensor yang dapat mengubah informasi magnetik menjadi sinyal listrik untuk pemrosesan rangkaian elektronik selanjutnya. 

Sensor efek hall ini sering digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi kedekatan (proximity), mendeteksi posisi (positioning), mendeteksi kecepatan (speed), mendeteksi pergerakan arah (directional) serta mendeteksi arus listrik (current sensing).

Sensor Kelembapan dan Sensor Beban

Jenis jenis  Sensor selanjutnya yaitu Sensor Kelembaban atau Humidity Sensor Biasannya di sebut sebagai sensor RH merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi tingkat kelembaban suatu lokasi.

Sensor Beban adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengukur berat. Input dari Load Cell ini adalah gaya atau tekanan sedangkan outputnya adalah nilai tegangan listrik. Ada beberapa jenis Load Cell, diantaranya adalah Beam Load Cell, Single Point Load Cell dan Compression Load Cell.

Belum ada Komentar untuk "Penjelasan Passive Infrared Atau Sensor PIR Secara lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel