LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN PADA RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM LAMPU DAN BELL
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTALASI PENERANGAN PADA RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM LAMPU DAN BELL
INSTALASI PENERANGAN PADA RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM LAMPU DAN BELL
Disusun oleh :
Aji
Fitriyan Hidayat (01) LT-3A
Dafit Setiawan (07)
LT-3A
Latif Hidayatullah (13)
LT-3A
Siti Khusnul Khatimah (19)
LT-3A
PROGRAM STUDI TEKNIK
LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
SEMARANG
2016
INSTALASI PENERANGAN
PADA RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM LAMPU DAN BELL
1.
Tujuan
Khusus:
Setelah
Melaksanakan Praktek mahasiswa dapat:
Ø Membaca
Gambar Instalasi Penerangan dengan system informasi lampu dan bell.
Ø Memeriksa
kondisi peralatan yang akan di pakai pada Instalasi penerangan dalam kondisi
baik atau rusak.
Ø Memasang
Instalasi Penerangan pada rumah sakit dengan system informasi lampu dan bell.
Ø Memperbaiki
bagian yang rusak atau tidak fungsi.
2.
Teori
Pendahuluan
Instalasi penerangan banayak di terapkan
pada bangunan bangunan rumah tingkat, kantor, pabrik dll. Pada Prinsipnya
system yang digunakan sama dan sama dalam pengoperasisannya, namun ada beberapa
sedikit perbedaan pada system penerangan pada rumah sakit, terutama instalasi
pada kamar pasien yang dilengkapi dengan lampu dan panggil atau bell. Sarana
pemanggilan ini sangat penting apabila pasien memerlukan perawat jaga, jika
pasien dalam keadaan darurat. Pemasangan sarana pemanggilan ini pada masing
masing berbeda tergantung banyak kamar yang dihuni dan fungsi masing masing
kamar untuk pasien. Pemasangan lampu tanda pemanggilan biasanya di letakkan
pada tiga tempat, seperti pada tempat perawat jaga, pintu blok, dan kamar
pasien. Demikian pula dengan system alarm, hanya bedanaya satu alarm tergantung
di pasang pada kamar pasien semua ini adalah untuk memudahkan pasien jika
memanggil perawat jaga atau sebaliknya jika perawat member tanda apada
pengunjung untuk segesa meninggalkan tempat pasien karena jam kunjungan telah
selesai.
3.
Alat
dan Bahan yang dipakai
a.
Sakelar tekan dan lampu
in plester 9 buah
b.
Sakelar tekan in
plester 4
buah
c.
Sakelar tekan dan lampu 3 buah
d.
Sakelar tekan on
plester 3
buah
e.
Sakelar tekan kecil 9
buah
f.
Lampu 40 W 220 V 15
buah
g.
Sakelar 2 arah on
plester 2
buah
h.
Sakelar silang on
plester 2 buah
i.
Kotak hubung on plester 4 buah
j.
Alarm 220 V 9
buah
k.
Staircase 220 V 3
buah
l.
MCB 6 A 220 V 3
buah
m.
Fuse 10 A 1
buah
n.
Profil C 1,5
m
o.
Kabel NYA 1,5 mm secukupnya
p.
Kabel NYM 3x 1,5 mm secukupnya
q.
Multimeter 1
buah
r.
Toolset 1
buah
4.
Gambar
Instalasi Penerangan
A.
Gambar
Tata letak Lampu dan Bell
B. Gambar
Diagram pengawatan
5.
Langkah
Kerja
a. Mempersiapkan
kabel NYA 1 x 1,5 mm dan NYM 3 x 1,5 mm
b. Memasang
kabel kedalam pipa pipa sesuai dengan gambar pengawatan
c. Melakukan
pengecekan dan penyambungan pada kotak hubung
d. Memasang
impuls switch pada panel
e. Memasang
tombol tekan dan lampu di ruang jaga (luar ruangan)
f. Memasang
sakalar dan stop kontak
g. Memasang
bell
h. Melakukan
pengecekan
Jika
ada bagian yang tidak dapat dioperasikan maka segera dicari letak kerusakannya
dan di perbaiki.
6.
Diskripsi
Kerja
1. Lampu
A dapat dioperasikan dari sakelar tukar A1,A2.
2. Lampu
B dioperasikan menggunakan saklar impuls dengan menekan push button B1,B2, dan
B3, yang berada di dalam kompleks rumah akit dan PB yang terletak di luar (di
ruang jaga)
3. Bell
E dioperasikan dari push button E didalam ruang pasien dan tombol PE yang
berada di luar (ruang jaga). Bell D dioperasikan dari push button D yang
terletak didalam ruang pasien dan tombol PD yang berada diluar (ruang jaga).
Bell C dapat dioperasikan dari push button C yang terletak didalam ruang pasien
dan tombol PC yang berada di luar (ruang jaga)
4. Lampu
F dioperasikan menggunakan saklar impuls dengan menekan push buttonF1, F2, dan
F3, yang berada di dalam kompleks rumah akit dan PF yang terletak di luar (di
ruang jaga)
5. Lampu
K dioperasikan menggunakan saklar impuls dengan menekan push button K1, K2, dan
K3, yang berada di dalam kompleks rumah akit dan PKyang terletak di luar (di ruang
jaga)
6. Bell
G dioperasikan dari push buttonG didalam ruang pasien dan tombol PG yang berada
di luar (ruang jaga). Bell H dioperasikan dari push button H yang terletak
didalam ruang pasien dan tombol PH yang berada diluar (ruang jaga). Bell Idapat
dioperasikan dari push button I yang terletak didalam ruang pasien dan tombol
PI yang berada di luar (ruang jaga).
Bell L dioperasikan dari push button L
didalam ruang pasien dan tombol PL yang berada di luar (ruang jaga). Bell M
dioperasikan dari push buttonM yang terletak didalam ruang pasien dan tombol PM
yang berada diluar (ruang jaga). Bell Ndapat dioperasikan dari push button N
yang terletak didalam ruang pasien dan tombol PN yang berada di luar (ruang
jaga).
7.
Kesimpulan
Pada praktikum instalasi penerangan dan
bell pada rumah sakit, kami dapat merangkai dan mempraktekkan bagaimana
instalasi sistem informasi dengan lampu dan bell pada rumah sakit seperti yang
biasa kami lihat pada rumah sakit dan kami pun dapat merangkainya dengan baik
dan benar. Kami juga dapat mengetahui bagaimana cara memeriksa kondisi
peralatan apakah masih baik untuk digunakan atau tidak, kemudian memperbaiki
bagian yang rusak. Instalasi lampu dan bell pada rumah sakit ini prinsipnya
sama dengan instalasi-instalasi yang pernah diajarkan tetapi bedanya pada
peletakan informasi lampu yang berada pada tempat perawat, pintu blok dan kamar
pasien lalu informasi bell pada kamar pasien yang memudahkan pasien untuk
memanggil perawat dan juga apabila perawat memberi tanda pada pengunjung untuk
segera meninggalkan kamar pasien karena jam kunjungan telah selesai.
Belum ada Komentar untuk "LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN PADA RUMAH SAKIT DENGAN SISTEM LAMPU DAN BELL"
Posting Komentar