Klasifikasi Saluran Transmisi Berdasarkan Tegangan
Transmisi tenaga listrik sebenarnya tidak hanya penyaluran energi listrik dengan
menggunakan tegangan tinggi dan melalui saluran udara (overhead line), namun
transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat
lainnya, yang besaran tegangannya adalah Tegangan Ultra Tinggi (UHV),
Tegangan Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan Menengah
(MHV), dan Tegangan Rendah (LV). Sedangkan Transmisi Tegangan Tinggi
adalah berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu substation (gardu) induk ke
gardu induk lainnya. Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang
(tower) melalui isolator, dengan sistem tegangan tinggi. Standar tegangan tinggi
yang berlaku diindonesia adalah 30kV, 70kV dan 150kV.
- Baca Juga CONTAH MAKALAH PEMBUKAAN REKENING KREDIT
- Baca Juga : CONTOH MAKALAH PENCAIRAN KREDIT
- Baca Juga CONTOH MAKALAH MAKALAH ELEKTRONIKA DAYA RANGKAIAN CHOOPER
- Baca Juga PROGRAM HEMAT ENERGI LISTRIK RUMAH PRIBADI
- Baca Juga AUDIT ENERGI MATA KULIAH MANAGEMEN ENERGI
- Baca Juga MAKALAH PROSES PELEBURAN BAJA
- Baca Juga LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TENAGA LISTRIK PLN DAN GENSET DI PT. DJARUM OASIS KUDUS
- Baca Juga STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK
- BacaJuga Isolator Jaringan Tenaga Listrik Tegangan Menengah 20 KV
- Baca Juga LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PENGHEMBUS UDARA (AIR BLAST)
- Baca Juga LAPORAN PRAKTIKUM PANEL KONTROL MESIN PENGGILING (MILLING)
- Baca Juga LAPORAN PRAKTIKUM PANEL KONTROL MESIN PEMANAS (TANUR LISTRIK)
Ditinjau dari klasifikasi tegangannya, transmisi listrik dibagi menjadi :
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV
Pada umumnya saluran transmisi di Indonesia digunakan pada pembangkit
dengan kapastas 500 kV. Dimana tujuannya adalah agar drop tegangan dari
penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh
operasional yang efektif dan efisien. Akan tetapi terdapat permasalahan
mendasar dalam pembangunan SUTET ialah konstruksi tiang (tower) yang
besar dan tinggi, memerlukan tanah yang luas, memerlukan isolator yang
banyak, sehingga memerlukan biaya besar. Masalah lain yang timbul dalam
pembangunan SUTET adalah masalah sosial, yang akhirnya berdampak pada
masalah pembiayaan.
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV
Pada saluran transmisi ini memiliki tegangan operasi antara 30kV sampai
150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau doble sirkuit, dimana 1
sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan
penghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila
kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing
phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkas
konduktor disebut Bundle Conductor. Jarak terjauh yang paling efektif dari saluran transmisi ini ialah 100km. Jika jarak transmisi lebih dari 100 km maka
tegangan jatuh (drop voltaje) terlalu besar, sehingga tegangan diujung transmisi
menjadi rendah.
Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV
Saluran transmisi ini menggunakan kabel bawah tanah, dengan alasan beberapa
pertimbangan :
a. ditengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangat
sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.
b. Untuk Ruang Bebas juga sangat sulit dan pasti timbul protes dari
masyarakat, karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.
c. Pertimbangan keamanan dan estetika.
d. Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.
Belum ada Komentar untuk "Klasifikasi Saluran Transmisi Berdasarkan Tegangan "
Posting Komentar