Transistor Bipolar Penjelasan
Transistor adalah dioda dengan dua sambungan (junction).
Sambungan itu membentuk transistor PNP
maupun NPN. Ujung-ujung terminal transistor berturut-turut
disebut emitor, base dan kolektor. Dalam konstruksi aslinya, urutan pin
transistor tidak selalu emitor, basis kolektor. Akan tetapi tergantung tipe
transistor tersebut.
Transistor Bipolar
Transistor ini
disebut transistor bipolar, karena struktur dan
prinsip kerjanya tergantung dari perpindahan elektron di kutup negatif mengisi
kekurangan elektron (hole) di kutup positif. bi = 2 dan polar = kutup. Adalah
William Schockley pada tahun 1951 yang pertama kali menemukan transistor
bipolar.
Simbol Transistor Bipolar
Transistor NPN dan PNP
Bias DC Transistor Bipolar
Transistor bipolar memiliki 2 junction yang dapat
disamakan dengan penggabungan 2 buah dioda.
Emiter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor junction
lainnya. Seperti pada dioda, arus hanya akan mengalir hanya jika diberi bias
positif, yaitu hanya jika tegangan pada material P lebih positif daripada
material N (forward bias).
Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction
base-emiter diberi bias positif sedangkan base-colector mendapat bias negatif (reverse
bias).
Arus Elektron Transistor NPN
Karena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada
dioda, elektron mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian ini
lebih positif sebab mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih
positif, aliran elektron bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada
kolektor, aliran elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda.
Tetapi karena lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron yang dapat
bergabung dengan hole yang ada pada base.
Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor.
Inilah alasannya mengapa jika dua dioda digabungkan tidak dapat menjadi sebuah
transistor, karena persyaratannya adalah lebar base harus sangat tipis sehingga
dapat diterjang oleh elektron. Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse
bias), maka tidak akan terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor.
BACA JUGA
BACA JUGA
Jika pelan-pelan ‘keran’ base diberi bias maju (forward bias),
elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya sebanding dengan besar arus bias
base yang diberikan. Dengan kata lain, arus base mengatur banyaknya elektron
yang mengalir dari emiter menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek penguatan
transistor, karena arus base yang kecil menghasilkan arus emiter-colector yang
lebih besar.
Istilah amplifier (penguatan) menjadi salah
kaprah, karena dengan penjelasan di atas sebenarnya yang terjadi bukan
penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang lebih
besar. Juga dapat dijelaskan bahwa base mengatur membuka dan menutup aliran
arus emiter-kolektor (switch on/off).Pada transistor PNP, fenomena yang sama
dapat dijelaskan dengan memberikan bias seperti pada gambar berikut. Dalam hal
ini yang disebut perpindahan arus adalah arus hole.
Arus Hole Transistor PNP
Untuk memudahkan pembahasan prinsip bias transistor lebih
lanjut, berikut adalah terminologi parameter transistor. Dalam hal ini arah
arus adalah dari potensial yang lebih besar ke potensial yang lebih kecil.
Perlu diingat, walaupun tidak perbedaan pada doping bahan
pembuat emitor dan kolektor, namun pada prakteknya emitor dan kolektor tidak
dapat dibalik.
Penampang Transistor Bipolar
Belum ada Komentar untuk "Transistor Bipolar Penjelasan"
Posting Komentar