Sistem informasi manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa
Inggris: management information system, MIS) adalah sistem perencanaan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang
meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen
dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan
untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk
merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi
atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia,
misalnya sistem pendukung keputusan, sistem
pakar, dan sistem informasi
eksekutif by : Muhammad Zamzami, S.E, M.M .
Sistem Informasi Strategis (SIS) adalah
dukungan terhadap sistem yang ada dan membantu dalam mencapai keunggulan
kompetitif atas pesaing organisasi dalam hal adalah tujuan.Sistem Informasi
dapat mempengaruhi aktivitas bisnis perusahaan secara keseluruhan sehingga
dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis dengan perusahaan lainnya.
Dengan adanya aplikasi teknologi informasi
perusahaan dapat meningkatkan kinerja operasional dan manajemen. Teknologi
seperti otomatisasi kantor, otomatisasi pabrik, sistem pemrosesan transaksi dan
sistem manajemen database berpengaruh pada kualitas organisasi.
Teknologi informasi dapat dijadikan alat untuk
membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan.
Perkembangan Konsep Informasi dan Sistem
Informasi.
Periode Waktu
|
Konsepsi Informasi
|
Sistem Informasi
|
Tujuan
|
1950-1960
|
Perintah yang
birokratis
Paper dragon
|
Electronic
Accounting Machines (EAM)
|
Pemrosesan
akuntansi dan data dengan cepat
|
1960an-1970an
|
Mendukung
tujuan-tujuan yang bersifat umum
|
Sistem Informasi
Manajemen (SIM)
Pabrik Informasi
|
Pemenuhan pelaporan
secara umum yang cepat
|
1970an – 1980an
|
Pengendalian
Manajemen
|
Decision – support
systems (DSS)
Executive support
systems
|
Memperbaiki dan
memperlancar permbuatan keputusan
|
1985 - 2000
|
Sumberdaya strategis
Keunggulan bersaing
Senjata strategis
|
Sistem strategis
|
Meningkatkan daya
tahan organisasi
|
Pengaruh Strategi Perusahaan dengan Adanya
Sistem Informasi.
Ada dua macam pengaruh penerapan Sistem
Informasi Strategis : pengaruh bersaing dan pengaruh industri.
Pengaruh bersaing adalah pengaruh yang
secara langsung berdampak pada kemampuan pesaing.
(dapat menciptakan aliansi dengan pelanggan)
Pengaruh Industri adalah pengaruh yang
secara permanen mempengaruhi sifat bisnis pada industri tertentu.
Penerapan Sistem informasi dikatakan strategis
jika tujuannya memenuhi kriteria berikut ini :
- Mencapai posisi kepemimpinan biaya yang rendah
- Menyediakan diferensiasi produk/jasa dan nilai bagi konsumen yang lebih besar
- Menciptakan aliansi antara perusahaan dan pemasok dan pelanggannya, sehingga mengurangi biaya untuk pemasok dan menyediakan dukungan khusus bagi pelanggannya.
- Mempertinggi nilai suatu produk / jasa dengan menyediakan tampilan atau dukungan yang inovatif
- Memungkinkan pertumbuhan pada pasar yang ada secara geografis atau ekspansi volume
- Membantu mengenalkan suatu produk ke pasar
BACA JUGA
Pengelolaan Sistem Informasi yang Dapat
Digunakan untuk Keunggulan Kompetitif.
1. Competitive
Forces Model (Model kekuatan kompetitif)
Digunakan untuk menjelaskan interaksi
pengaruh-pengaruh eksternal, khususnya ancaman dan kesempatan, yang
mempengaruhi strategi suatu organisasi dan kemampuan untuk bersaing.
Empat Strategi dasar persaingan :
- Diferensiasi produk : Perusahaan dapat mengembangkan kesetiaan merek dengan menciptakan produk dan jasa unik yang dapat dibedakan
- Diferensiasi fokus : Perusahaan dapat menciptakan ceruk pasar baru dengan mengidentifikasikan targer khusus (lebih sempit) untuk produk / jasa.
- Mengembangkan keterkaitan yang ketat dengan konsumen dan pemasok. Perusahaan menciptakan ikatan dengan pelanggan dan pemasok untuk masuk ke produk yang dijual.
- Dengan menjadikan produsen yang berbiaya rendah. Mencegah pesaing baru memasuki pasar mereka.
Memfokuskan pada kegiatan utama atau pendukung
yang menambah margin nilai bagi produk atau jasa perusahaan, dalam mencapai
keunggulan kompetitif.
Model rantai nilai ini memandang kegiatan-kegiatan
sebagai suatu rangkaian atau rantai dari kegiatan-kegiatan dasar yang menambah
margin nilai terhadap suatu produk/jasa perusahaan.
Sistem informasi bagi manajer sangatlah
penting baik untuk perusahaan kecil maupun besar. Manajer harus
mengidentifikasi jenis- jenis sistem yang dapat dijadikan sebagai keunggulan
strategis bagi organisasinya.
Diposkan oleh Rahadyan Wibowo di 20.26
Tujuan Umum Sistem Informasi Manajemen :
Menyediakan informasi yang dipergunakan di
dalam perhitungan harga pokok jasa, produk,dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan
dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan
bahwamanajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi
manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan
masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian
dan pengambilan keputusan).
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem
informasi keseluruhan, karena tidak semuainformasi di dalam organisasi dapat
dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis.Aspek utama dari
sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem
informasi yang menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan
(input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuantertentu dalam
suatu kegiatan manajemen. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan
sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan
partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang 3
gagal membangun SIM karena :
- Kurang organisasi yang wajar
- Kurangnya perencanaan yang memadai
- Kurang personil yang handal
- Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancangsistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
Prinsip utama perancangan SIM: SIM harus
dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem informasi
manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam
perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan
informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi
model matematika 4
Sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari
komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen
hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol, dan
komponen jaringan. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang
lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
1) Komponen input
2) Komponen model
3) Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran
yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua pemakai sistem.
4) Komponen teknologi
5) Komponen hardware
6) Komponen software
7) Komponen basis data
8) Komponen kontrol
yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat
diatasi.
9) Komponen Jaringan
Peranan Sistem Informasi dalam Bisnis
Data yang mendukung informasi
Prosedur bagaimana mengoperasikan sistem
informasi
Orang yang membuat produk, memecahkan
masalah, membuat keputusan dan menggunakan sistem informasi
Sistem informasi, baik mulai pada tahap
operasional (pemrosesan transaksi) hingga penggunaan internet
(e-commerce/e-business) mempunyai tiga peran utama:
1. Mendukung proses bisnis dan operasional
2. Mendukung pengambilan keputusan oleh
karyawan dan manajemen
3. Mendukung strategi untuk memperoleh
keunggulan kompetitif
Kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi
ditentukan oleh level manajemen dan pihak non-manajemen yang akan menggunakan
informasi. Oleh karena itu, sistem informasi yang dibangun atau dipakai dalam
sebuah organisasi perlu mengakomodasi kebutuhan pemakai berdasarkan
level manajemen. Namun sebelum membicarakan sistem informasi seperti itu,
berbagai level manajemen dalam suatu organisasi akan dibahas terlebih dulu.
Di dalam organisasi tradisional umumnya
terdapat 4 kelompok, yaitu manajemen tingkat atas, manajemen tingkat menengah,
manajemen tingkat bawah, dan pegawai non-manajemen.
Manajemen tingkat atas (atau sering disebut
manajemen strategis) adalah manajemen pada level paling atas yang menangani
keputusan-keputusan strategis. Keputusan strategis adalah keputusan yang sangat
kompleks dan jarang sekali menggunakan prosedur yang telah ditentukan.
Manajemen tingkat menengah (atau disebut manajemen taktis) adalah manajemen
yang bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan taktis, yaitu
keputusan-keputusan yang mengimplementasikan sasaran-sasaran strategis suatu
organisasi. Manajemen tingkat bawah adalah manajemen yang bertanggung jawab
terhadap kegiatan-kegiatan operasional dalam suatu organisasi. Fokus utama
kejadian-kejadian sehari-hari, dan melakukan tindakan-tindakan koreksi jika
sewaktu-waktu dibutuhkan. Para pegawai non-manajemen adalah semua pegawai yang
tidak termasuk dalam manajemen.
Di dalam organisasi, arus informasi dalam
perusahaan mengalir secara vertikal dan horisontal. Arus informasi vertikal
dibedakan menjadi arus informasi vertikal ke atas dan vertikal ke bawah. Arus
informasi vertikal ke bawah berupa strategi, sasaran, dan pengarahan. Arus
informasi vertikal ke atas berupa ringkasan kinerja organisasi.
Belum ada Komentar untuk "Sistem informasi manajemen (SIM) "
Posting Komentar