Resistor, Karakteristik, Nilai Dan Fungsinya
- Pengertian Resistor
- Simbol Resistor
Resistor dalam suatu teori dan penulisan formula yang
berhubungan dengan resistor disimbolkan dengan huruf “R”. Kemudian pada desain
skema elektronika resistor tetap disimbolkan dengan huruf “R”, resistor
variabel disimbolkan dengan huruf “VR” dan untuk resistorjenis potensiometer
ada yang disimbolkan dengan huruf “VR” dan “POT”.
Kapasitas Daya Resistor
Kapasitas daya pada resistor merupakan nilai daya maksimum
yang mampu dilewatkan oleh resistor tersebut. Nilai kapasitas daya resistor ini
dapat dikenali dari ukuran fisik resistor dan tulisan kapasitas daya
dalamsatuan Watt untuk resistor dengan kemasan fisik besar. Menentukan kapasitas
daya resistor ini penting dilakukan untuk menghindari resistor rusak karena
terjadi kelebihan daya yang mengalir sehingga resistor terbakar dan sebagai
bentuk efisiensi biaya dan tempat dalam pembuatan rangkaian elektronika.
- Nilai Toleransi Resistor
Toleransi resistor merupakan perubahan nilai resistansi
dari nilai yang tercantum pada badan resistor yang masih diperbolehkan dan
dinyatakan resistor dalam kondisi baik. Toleransi resistor merupakan salah satu
perubahan karakteristik resistor yang terjadi akibat operasional resistor
tersebut. Nilai torleransi resistor ini ada beberapa
macam yaitu resistor dengan toleransi kerusakan 1% (resistor 1%), resistor
dengan toleransi kesalahan 2% (resistor2%), resistor dengan toleransi kesalahan
5% (resistor 5%) dan resistor dengan toleransi 10% (resistor 10%).
Nilai toleransi resistor ini selalu dicantumkan di kemasan
resistor dengan kode warna maupun kode huruf. Sebagai contoh resistor dengan
toleransi 5% maka dituliskan dengan kode warna pada cincin ke 4 warna emas atau
dengan kode huruf J pada resistor dengan fisik kemasan besar. Resistor yang
banyak dijual dipasaran pada umumnya resistor 5% dan resistor 1%.
- Jenis-Jenis Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk
membuat resistor dibedakan
menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor oksida logam atau resistor
metal film.
- Resistor Kawat (Wirewound Resistor)
Resistor kawat atau wirewound resistor merupakan resistor
yang dibuat dengan bahat kawat yang dililitkan. Sehingga nilai
resistansiresistor ditentukan dari panjangnya kawat yang dililitkan. Resistor
jenis ini pada umumnya dibuat dengan kapasitas daya yang besar
- Resistor Arang (Carbon Resistor)
Resistor arang atau resistor karbon merupakan resistor yang
dibuat dengan bahan utama batang arang atau karbon. Resistor karbon ini
merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjual belikan.
Dipasaran resistor jenis ini dapat kita jumpai dengan kapasitas daya 1/16 Watt,
1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
- Resistor Oksida Logam (Metal Film Resistor)
Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama
resistor metal film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida
logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini dapat
ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor metal film ini
mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan jumlah cicin warna yang
digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistorkarbon,
resistor metal film ini juga diproduksi dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8
Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt. Resistor metal film ini banyak digunakan untuk
keperluan pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.
BACA JUGA
Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap
(Variable Resistor)
- Resistor Tetap(Fixed Resistor)
Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya
tidap dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam
rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu rangkaian elektronika.
Resistor tetap dapat kita temui dalam beberpa jenis, seperti :
- Metal Film Resistor
- Metal Oxide Resistor
- Carbon Film Resistor
- Ceramic Encased Wirewound
- Economy Wirewound
- Zero Ohm Jumper Wire
- S I P Resistor Network
- Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)
Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2
tipe yaitu :
Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur
nilai resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas
kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer Linier dan
Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang
membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai resistansinya. Pada umumnya
resistor jenis ini disebut dengan istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yangnilairesistansinya
akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri dari 2 jenis
yaitu NTC dan PTC. Untuk lebih detilnya thermistor akan dibahas dalam artikel
yang lain.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor
variabel yang nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima
oleh LDR tersebut.
Jenis-jenis resistor tetap dan variable diatas akan dibahas
lebih detil dalam artikel yang lain.
- Menghitung Nilai Resistor
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode
huruf pada resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode
warna dapat ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah,
sedangkan nilai resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada
resistor tetap daaya besar dan resistor variable.
- Kode Warna Resistor
Cicin warna yang terdapat pada resistor terdiri dari 4 ring
5 dan 6 ring warna. Dari cicin warna yang terdapat dari suatu resistor tersebut
memiliki arti dan nilai dimana nilai resistansi resistor dengan kode warna
yaitu :
Resistor Dengan 4 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin
kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warnake 4
menunjukan nilai toleransi resistor.
Resistor Dengan 5 Cincin Kode Warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan
cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode warna ke 5
menunjukan nilai toleransi resistor.
Resistor Dengan 6 Cincin Warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan
resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai resistansinya. Cincin ke
6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur maksimum yang diijinkan
untuk resistor tersebut.
- Kode Huruf Resistor
Resistor dengan kode huruf dapat kita baca nilai
resistansinya dengan mudah karenanilia resistansi dituliskan secara langsung.
Pad umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki urutan
penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf
digunakan untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor.
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%
Dalam menentukan suatu resistor dalam suatu
rangkaian elektronika yang harus diingat selain menentukan nilai resistansinya
adalah menentukankan kapasitas daya dan toleransinya. Hal ini berkaitan dengan
harga jual resistor dipasaran dan luas area yang dibutuhkan dalam
meletakan resistor pada
rangkaian elektronika. Untuk jenis-jenis
resistor keperluan khusus dan resistor dengan karakteristik
khusus akan dibahas dalam artikel lain.
Saya Punya 2 buah resistor yg sudah tidak dapat diukur lagi menggunakan avo meter,
BalasHapusResistor tersebut memiliki gelang sbb:
R1 = biru-abu abu- kuning- emas - hitam
R2 = orange- putih- hijau- emas- hitam
berapakah nilai dari masing2 resistor tersebut
HERU_AYAH_ZIDAN
HapusTerimakasih Atas Kunjungannya
Jangan Lupa Datang Di Wesitekami EDUKASI DAN INOVASI
Untuk menentukan nilai resitansi kita harus melihat perbandingan warna dengan nilai di atas yaitu:
R1. Kode warna 1 sampai 3 menunjukkan nilai yaitu, biru = 6 abu abu = 8 kuning =4 Kode warna 4 menunjukkan faktor pengali yaitu, emas = x0,1 Kode warna ke 5 menunjukkan toleransi, warna hitam berarti antara 1%-5%,
Jadi Nilai resistansinya yaitu 684 x 0,1 = 68,4Ω ±1-5%
R2. Kode warna 1 sampai 3 menunjukkan nilai yaitu, Orange = 3 putih = 9 hijau = 5 Kode warna 4 menunjukkan faktor pengali yaitu,emas = 0,1 Kode warna ke 5 menunjukkan toleransi, warna hitam berarti 1%-5%,
Jadi Nilai resistansinya yaitu 395 x 0,1 = 39,5Ω ±1-5%
This article is one of the best in the history of articles. I'm a antique 'Article' collector and I sometimes read them interesting 2cl77 diode
BalasHapus