Remote Control Pengaman Untuk Sepeda Motor
Remote pengaman untuk sepeda motor ini menggunakan
cahaya infra merah (infra red) sebagai media komunikasi antara kunci pengaman
dengan sepeda motor. Remote pengaman atau remote control untuk sepeda motor ini
bertujuan untuk menambahkan tingkat keamanan pada sepeda motor yang sedang
diparkir. Pada prinsipnya remote
control sepeda motor ini mengontrol sistem pengapian sepeda
motor yaitu dengan mengatur posisi Off dan On sistem pengapian sehingga tidak
dapat dinyalakan sebelum sistem pengapian sepeda motor diaktifkan (On)
menggunakan remote control infra merah ini. Alat ini dinamakan automatic
infra red keylock.
Bentuk Sinyal Output Transmitter Infra Red (Remote Control)
- Automatic infra red keylock
Remote control sepeda motor ini didesain untuk
mengatasi kekurangan alarm yang umum dijual dipasaran karena alarm yang dijual
dipasaran tidak dapat secara otomatis bekerja tetapi harus dinyalakan secara
manual. Dan pada alat ini didisain sehingga alat ini tidak dapat dinon-aktifkan
melalui tombol-tombol tertentu tetapi hanya bisa menggunakan remote infra merah.
Dengan sedikit modifikasi maka dapat ditambahkan tombol ‘Non-Aktif’ yang
tidak mudah diketahui oleh orang.
- Blok Diagram Remote Pengaman Untuk Sepeda Motor
Pada dasarnya automatic
infra red keylock ini terdapat 2 bagian utama yaitu bagian
pemancar dan bagian penerima. Pada bagian pemancar terdapat pemancar infra
merah yang dimodulasi dengan frekuansi tertentu, dalam alat ini pada frekuensi
38KHz sampai 44 KHz.
Frekuensi ini bisa diatur dengan menggunakan potensiometer
pada LM555 sebagai generator gelombang kotak.
Pada bagian penerima, sinyal infra merah yang dipancarkan
diterima dengan menggunakan photo transistor kemudian dikuatkan. Frekunsi
sinyal di pilih pada bagian bandpass filter sehingga tidak semua sinyal infra
red bisa masuk mengendalikan alat ini.
- Infra Red Transmitter Remote Pengaman Untuk Sepeda Motor
Blok infra red transmitter ini dibangun dengan menggunakan
dua buah IC LM555. IC ini sudah umum penggunaanya sebagai generator gelombang
kotak baik sebagai astable, bistable, mapun monostable. Pada proyek kali ini LM
555 digunakan sebagai generator gelombang kotak sehingga harus dikonfigurasikan
sebagai astable.
IC LM555 yang pertama digunakan untuk menghasilkan gelombang
kotak dengan frekuensi 38KHz sampai 44KHz sedangkan IC LM555 yang kedua
digunakan untuk menghasilkan gelombang kotak dengan frekuensi dalam orde
ratusan hertz. Jadi IC LM555 yang pertama seolah-olah menjadi carrieer
generator dan IC LM 555 yang kedua menghasilkan sinyal yang dimodulasi dengan
carrier yang dihasilkan oleh IC LM555 yang pertama.
Sinyal output dari LM555 diatur dengan mengatur
potensiometer R5 dan R6. Frekuensinya ditentukan oleh rangkaian R1(R2) – R5(R6)
– C1(C2) dengan menggunakan rumus sebagai berikut (untuk U1):
f = 1.44 / {(R1 + 2R5) x C1}
Sedangkan duty cyclenya diatur dengan menggunakan rumus :
D = (R1 + R5) / (R1 + 2 R5) x 100%
- Rangkaian Pemancar Infra Merah Termodulasi
Output dari kedua IC LM555 ini dimasukkan ke 4093, sebuah
NAND gate untuk memodulasi sinyal 38KHz – 44KHz dengan sinyal data yang
dihasilkan oleh IC LM555 yang kedua (U2). Konfigurasi ini dapat dibalik,
U1 menghasilkan sinyal frekuensi rendahnya (data) sedangkan U2 menghasilkan
sinyal carriernya (38KHz sampai 44 KHz).
Dasar pemilihan IC 4093 karena IC in imerupakan IC CMOS yang
mampu bekerja dengan tegangan sampai 16 volt DC dan mempunyai schmitt trigger
pada tiap inputnya sehingga dapat mengurangi noise yang ditimbulkan ari LM555.
Karena kedua output dari LM555 masuk pada input 4093 maka
output 4093 akan menghasilkan sinyal kotak 38KHz – 44KHz yang dinyala/dimatikan
dengan frekuensi ratusan hertz. Output dari 4093 ini dapat langsung dihubungkan
dengan sebuah led infra merh yang dihubungkan ke VCC dengan resistor 300 ohm.
Jika ternyata dibutuhkan daya pancar yang lebih jauh maka output dari 4093
dapat dilewatkan pada sebuah transistor switching untuk memperkuat arus yang
lewat ke led infra merah.
BACA JUGA
BACA JUGA
- Infra Red Receiver Pada Remote Control Sepeda Motor
Pada bagian receiver ini, untuk menerima pancaran sinyal
infra merah yang dipancarkan oleh bagian transmitter digunakan photo transistor
tipe NPN. Selain itu dapat juga digunakan photo dioda sebagai pengganti photo
transistor tersebut.
Output dari photo transistor sinyal 38 KHz – 44 KHz yang
diterima, masih sangat kecil level tegangannya. Sinyal ini diambil komponen
sinyalnya saja dan diperkuat dengan menggunakan TLC271. TLC 271 merupakan
operational amplifier yang mempunyai bandwidth yang sangat lebar dan gain yang
sangat besar. Walaupun demikian dapat digunakan LM741, general operational
amplifier jika TLC 271 tidak dapat ditemukan dipasaran atau opamp – opamp yang
lain yang mampu memperkuat sinyal 38KHz – 44KHz ini dengan gain sampai 200.
Penguatan tegangan pada alat ini diatur pada 101x sehingga menghasilkan sinyal
yang cukup kuat untuk difilter oleh LM567.
Sinyal output dari TLC271 dengan penguatan 100x (pembulatan)
di filter oleh dua buah IC LM567. LM567 merupakan IC tone decoder yang
didalamnya sudah dibangun sebuah band pass filter yang cukup sempit dengan Q
yang baik. LM567 akan mendeteksi ada/tidaknya sinyal dengan frekuensi tertentu.
Jika LM567 mendeteksi adanya sinyal dengan frekuensi tertentu maka LM567 akan
mengoutputkan ‘low’ pada outputnya yang harus dipull-up dengan resistor 20k.
Frekuensi sinyal yang diditeksi oleh LM567 in ditentukan
dengan rumus (untuk LM567 yang pertama) :
f = 1 / (1.1 x R4 x C3)
LM567 yang pertama akan mendeteksi ada/tidaknya sinyal
dengan frekuensi 38KHz – 44KHz tersebut. Jika ada maka LM567 akan mengoutputkan
‘low’ selama ada sinyal dengan frekuensi 38KHz – 44KHz. Output dari LM567 yang
pertama ini dimasukkan ke LM567 yang kedua untuk mendeteksi frekuensi yang
kedua (frekuensi yang lebih rendah – data) dan jika ternyata benar maka output
LM567 yang kedua ini akan ‘low’. Kondisi ‘low’ ini akan mentrigger RS flip-flop
menjadi ‘high’ dan akan mempertahankannya sampai supply tegangan diputus.
Jadi setelah mendapat trigger tersebut kondisi output RS
flip-flop akan tetap ‘high’ dan mengaktifkan relay yang menhubungkan jalur
listrik kontak kendaraan. Relay yang digunakan disini adalah relay yang
normally open sehingga pada saat kontak dimatikan maka relay akan open dan
untuk mengaktifkannya RS flip-flop harus mendapatkan trigger dari IR
transmitter sehingga outputnya ‘high’ . Output RS flip-flop yang ‘high’ ini
digunakan untuk mengaktifkan relay menjadi ‘close’.
Proses Installasi Remote Pengaman Untuk Sepeda Motor
Dari alat ini terdapat konektor 5 pin. Dari konektor ini pin
nomor 5 hubungkan dengan posistif aki sedangkan pin 4 hubungkan dengan body
kendaraan atau kutub negatif aki.
Carilah kabel pada kontak yang terhubung pada ground jika
kontak dalam keadaan OFF, tidak terhubung dengan ground jika kontak ON.
Hubungkan kabel ini dengan pin nomor 2 sedangkan pin nomor 1 (common relay)
dihubungkan ke body kendaraan.
- Rangkaian Penerima Infra Merah Remote Control Sepeda Motor
Sehingga jika sensor tidak menerima sinyal maka kondisi
antara pin 1 dan pin 2 (normally closed) pada konektor terhubung sehingga
kendaraan tidak bisa di starter. Tetapi jika sensor (photo transistor)
menerima sinyal maka output dari RS flip-flop akan ‘high’ sehingga mengaktifkan
relay dan menyebabkan pin 1 dan pin 2 tidak terhubung. Kondisi menyebabkan
kendaraan dapat di starter.
Jika ingin mengaktifkan remote
control sepeda motor ini, caranya cukup mudah. Yang perlu
dilakukan hanya menempatkan kontak dalam posisi OFF dan jika kontak diposisikan
dalam keadaan ON kembali maka kendaraan tidak dapat di starter dan hanya bisa
di starter jika receiver mendapat sinyal dari bagian transmitter.
Walaupun demikian alat ini masih mempunyai kelemahan yaitu
jarak transmisi sinyal infra-merahnya tidak cukup jauh karena sensor yang
digunakan tidak cukup peka. Dengan menggunakan modul IR yang sudah jadi, dengan
sedikit perubahan pada rangkaian maka jarak transmisinya jadi lebih jauh.
Selain itu alat ini juga bergantung pada remote (bagian
transmitter) untuk itu perlu dibuat tombol yang sangat rahasia untuk dapat
mengaktifkannya. Modifikasi ini dilakukan pada konektor pin 1 dan pin 2.
diantara pin 1 dan pin 2 ini diseri sebuah saklar sehingga jika relay tidak
aktif (karena tidak ada sinyal yang diterima oleh receiver) maka saklar ini
tetap dapat memutuskan pin1 dan pin 3 sehingga kendaraan dapat di starter. Dan
yang penting adalah saklar untuk aktifasi remote
control sepeda motor ini harus sangat rahasia dan tidak mudah
diketahui oleh orang lain.
Belum ada Komentar untuk "Remote Control Pengaman Untuk Sepeda Motor"
Posting Komentar