Penentuan visi, misi, falsafah, Dan tujuan perusahaan
A. PENDAHULUAN
Proses formulasi strategi diawali dengan penentuan visi, misi, dan tujuan perusahaan. Dalam
membahas visi dan misi sering muncul
pertanyaan perlu tidaknya penetapan falsafah / filosofi dasar yang akan
menentukan bentuk strateginya. Seorang ahli manajemen modern Peter F. Drucker
mempunyai ide bahwa setiap unit bisnis strategik menghadapi pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut :
-
Apa bisnis kita ?
-
Siapa pelanggan kita ?
-
Nilai tambah apa yang akan diberikan kepada
pelanggan ?
-
Bisnis kita akan menjadi seperti apa di masa yang
akan datang ?
Pertanyaan-pertanyaan di atas merupakan ide
dasar dalam penyusunan visi dan misi. Proses
penyusunan visi dan misi perusahaan sangat membutuhkan banyak waktu dan sangat membosankan. Namun hal ini sangat penting,
sesuai dengan pernyataan John Nasbitt dalam bukunya Mega Trend Asia yang isinya
memberi peringatan bahwa pada masa yang akan datang, perusahaan yang gagal
mendefinisikan bisnis mereka akan terlempar dari persaingan bisnis yang sangat
ketat.
B. PENENTUAN VISI PERUSAHAAN
Setiap perusahaan mempunyai
visi yang harus dicapai pada masa yang akan datang. Visi tersebut merupakan impian yang
dicita-citakan oleh para personil organisasi, biasanya oleh para pendiri
perusahaan. Cita-cita di masa depan yang ada di dalam pemikiran para pendiri
perusahaan disebut sebagai “Visi” dari sebuah perusahaan.
Visi harus dikomunikasikan
dengan para anggota organisasi, sehingga mereka akan tahu secara jelas tentang
apa yang diinginkan oleh para pendiri organisasi di masa yang akan datang. Oleh
karena itu visi yang ada di dalam benak pendiri organisasi perlu difahami oleh
para pelaksana, sehingga jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan pencapaian
cita-cita di masa depan, maka
koreksi-koreksi akan mudah dilakukan.
Pada perusahaan perseorangan atau perusahaan di mana pemilik
atau pendiri terlibat di dalam operasional sehari-hari, ada kemungkinan visi
tidak perlu dituliskan tetapi cukup dijelaskan atau dikomunikasikan kepada para
pembantu terdekatnya agar mereka mengetahui tentang apa yang dicita-citakan.
Namun untuk perusahaan yang besar dimana ada para pendiri tidak lagi terlibat
di dalam operasional sehari-hari tetapi telah menyerahkan pengelolaan
perusahaan kepada tenaga-tenaga professional, maka visi para pendiri perlu
dinyatakan secara tertulis dan dikomunikasikan. Hal ini penting dilakukan,
karena visi tersebut akan dapat menjadi pedoman bagi para pengelola perusahaan
untuk menentukan langkah-langkah yang lebih terarah dan dapat melakukan
efisiensi di dalam implementasinya dan setiap tindakan yang diambil tetap
konsisten dengan visi dari pendiri.
Visi adalah gambaran kondisi
yang akan diwujudkan oleh organisasi / perusahaan di masa mendatang. Pernyataan
visi menunjukkan :
“What we believe we
can be”
“What do we want to
become”
Dalam proses perumusan
strategi, visi organisasi dijabarkan dalam misi. Kemudian misi ini dijabarkan
ke dalam sasaran-sasaran strategik yang standar ukurannya sudah ditentukan.
Contoh :
Visi PT. Jasa
Marga (Persero) Ã Sebagai Penyelenggara Jalan tol yang
Professional,
Unggul dan Terpercaya
BACA JUGA
C. PENENTUAN MISI PERUSAHAAN
Dalam misi terkandung filosofi
bisnis dari pengambil keputusan strategik perusahaan yang menyiratkan citra
yang ingin dipancarkan perusahaan, mencermikan konsep diri perusahaan serta
memberikan indikasi bidang usaha atau jasa utama perusahaan serta kebutuhan
utama pelanggan yang akan dipenuhi oleh perusahaan.
Pernyataan misi
menunjukkan :
“What is our business”
“What do we do best in
that business”
Oleh karena itu pernyataan misi sebaiknya tentang
:
-
Definisi perusahaan dan
aspirasinya
-
Terbatas untuk menghindari venture dan cukup luas untuk pertumbuhan kreatif
-
Berbeda nyata dengan organisasi
lain
-
Sebagai framework
evaluasi aktivitas saat ini dan aktivitas prospektif
-
Jelas dan dimengerti oleh seluruh anggota organisasi
Komponen
pernyataan misi menyangkut ;
-
Pelanggan -Filosofi
-
Produk atau Jasa -Konsep Diri
-
Pasar -Public
Image
-
Teknologi -Karyawan
-
Pertumbuhan yang survival
Menurut King dan Cleland, sasaran
misi perusahaan adalah :
1. Memastikan
kesamaan tujuan (purpose) dalam
organisasi.
2. Menjadi landasan untuk memotivasi pemanfaatan
sumber daya organisasi.
3. Mengembangkan landasan untuk pengalokasian
sumber daya organisasi.
4. Menetapkan warna umum iklan organisasi,
misalnya mengisyaratkan operasi yang
bersifat
bisnis (businesslike operation).
5. Berfungsi sebagai titik fokus bagi mereka yang
sepakat dengan tujuan umum
(purpose) dan arah organisasi serta
menghalangi mereka yang tidak sepakat dengan
tujuan
umum agar tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan-kegiatan organisasi.
6. Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan ke
dalam suatu struktur kerja yang
mencakup
penetapan tugas kepada elemen-elemen yang bertanggung jawab dalam
organisasi.
7. Menegaskan tujuan utama (purpose) organisasi dan perwujudan tujuan-tujuan umum
itu
menjadi tujuan yang lebih spesifik, sehingga parameter biaya, waktu, dan
kinerja
dapat
ditetapkan dan dikendalikan.
Pada saat merumuskan misi,
perusahaan harus mempertimbangkan tuntutan, harapan dan kepentingan berbagai pihak terkait yang
disebut dengan stakeholders baik dari individu atau kelompok yang berasal dari
internal ataupun eksternal perusahaan. Kepentingan-kepentingan tersebut sedapat
mungkin diakomodir ke dalam misi. Untuk memberikan pemahaman yang jelas, maka
akan disajikan ke dalam gambar sebagai berikut ini :
Hubungan antara misi, pihak-pihak yang berkepentingan, dan Strategi
D. PENENTUAN FALSAFAH PERUSAHAAN
Falsafah perusahaan yang biasa
disebut kredo adalah nilai-nilai yang harus ditanamkan pada setiap hati dan
tingkah laku karyawan. Falsafah perusahaan dikembangkan karena perusahaan
kadang-kadang mendapatkan masalah untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Gobel yang dikenal sebagai pelopor industri elektronik Indonesia (merk Nasional
& Panasonic) dalam menjalankan usahanya senantiasa berpegang pada falsafah
“pohon pisang”. Alasannya : Pertama,
batang pohon pisang walaupun dipangkas berkali-kali ia akan tetap tumbuh
kembali sebelum berbuah. Kalau sudah berbuah (yang dapat dimakan oleh manusia
atau makluk hidup lain) barulah pohon pisang akan mati. Kedua, sebelum pohon pisang mati terlebih dahulu membentuk tunas
baru untuk menggantinya. Jadi ada regenerasi. Ketiga, pohon pisang hidup berkelompok, tidak menyendiri. Ini
mencerminkan kebersamaan. Keempat,
pohon pisang dapat dimanfaatkan hampir seluruhnya, dari akar hingga daun, pucuk
dan buahnya. Daunnya untuk bungkus, batangya bisa dimakan, pelepah untuk tali,
pucuk untuk sayur, dan buah untuk dimakan. Semua bermanfaat, tidak ada yang
terbuang.
Sedangkan perusahaan Jepang
yang menjadi mitra Gobel yaitu Matsushita memilih “air” menjadi falsafahnya.
Alasannya: air ada dimana-mana dan diperlukan setiap insan, air mengalir ke
tempat yang lebih rendah. Artinya produk perusahaan tersebut harus memenuhi
kebutuhan masyarakat kecil. Falsafah air mengalir membawa konsekuensi
pemerataan pendapatan bagi karyawan. Mc Donald’s menjadi populer dengan
falsafah bisnisnya yaitu: kualitas, pelayanan, kebersihan, dan nilai.
E. PENENTUAN TUJUAN DAN SASARAN PERUSAHAAN
Agar mudah diimplementasikan,
makavisi dan misi tersebut perlu dijabarkan menjadi tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan adalah
bagaimana sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti akan digunakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan dalam lingkungan yang kompetitif.
Tujuan perusahaan yang utama
adalah kelangsungan hidup (survive), pertumbuhan
(growth), dan keuntungan (profitability) serta mampu memenuhi
harapan pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Stakeholder (Hitt, dkk, 2001) adalah individu-individu dan kelompok-kelompok
yang dapat mempengaruhi, dan dipengaruhi oleh hasil-hasil strategik yang
diperoleh dan yang memiliki klaim-klaim yang dapat diharapkan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Setiap badan usaha
umumnya memiliki tingkatan dalam
mencapai tujuan yang bergantung kepada prioritasnya baik dinyatakan secara
eksplisit maupun implisit. Adapun tingkatan tujuan organisasi adalah sebagai
berikut :
- Tujuan tingkat inti strategik atau visi pemasaran mengacu pada konsep jangka panjang mengenai apa yang ingin diraih organisasi di pasar dalam hal produk, pelanggan, dan teknologi.
- Dorongan strategik dan program investasi yang mengacu kepada komitmen investasi produkdan investasi yang akan dilakukan atau direncanakan oleh perusahaan untuk merealisasikan niat atau visinya dalam kurun waktu tiga sampai dengan lima tahun ke depan.
- Sasaran yang mengacu kepada tujuan yang mentranformasikan pendorong strategik ke dalam program-program tindakan. Dalam sasaran ini cenderung akan merinci hasil yang ingin dicapai dan merupakan target umum.
- Tujuan operasi yaitu target jangka pendek yang hendak dicapai dan biasanya dalam satu tahun.
Tujuan membantu proses koordinasi tindakan-tindakan dan kegiatan
organisasi serta memotivasi anggota organisasi dan merasionalisasikan tindakan
organisasi secara keseluruhan. Tujuan harus dikomunikaskan kepada seluruh
anggota organisasi sehingga semuanya terlibat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Ada beberapa prinsip yang
harus diperhatikan dalam penentuan tujuan perusahaan. Menururt George A.
Steiner prinsip-prinsip dalam penentuan tujuan :
- Sesuai /
cocok (suitable)
- Layak / dapat dicapai (feasible / achievable)
- Dapat diukur (measurable)
- Lentur / fleksibel (flexible)
- Memotivasi (motivating)
- Dapat dimengerti (understandable)
- Terkait (linkage)
Tujuan yang masih luas / umum perlu diterjemahkan menjadi tujuan yang
lebih spesifik sehingga bisa menjadi dasar untuk mengelola organisasi atau
perusahaan. Dengan demikian, perlu
dijabarkan menjadi ukuran-ukuran kinerja pada unit, grup, tim, atau individu
dalam organisasi. Misalnya: perusahaan mempunyai tujuan meningkakan penjualan
sebesar 15 % selama 6 tahun. Maka itu perlu dirinci menjadi lebih jangka pendek
dan lebih operasional.
Sasaran atau objektif sebaiknya bersifat : lebih
- Lebih spesifik dari tujuan 6. Menantang
- Dapat diukur 7. Dapat
dicapai
- Dapat dikuantifikasi 8. Mengintegrasi seluruh
unit
- Realistis 9.
Mempunyai batas waktu
- Dapat dipahami
Contoh sasaran adalah
pertumbuhan penjualan, pertumbuhan asset, profitabilitas, produktivitas, dan
inovasi. Antisipasi isu-isu strategik (misalnya): Jumlah dan kualitas sumber
daya, jenis dan level kompetensi.
Belum ada Komentar untuk "Penentuan visi, misi, falsafah, Dan tujuan perusahaan"
Posting Komentar