LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PENGHEMBUS UDARA (AIR BLAST)
LAPORAN PRAKTIKUM
MESIN PENGHEMBUS UDARA (AIR BLAST)
Disusun oleh :
Aji
Fitriyan Hidayat (01) LT-3A
Dafit Setiawan (07)
LT-3A
Latif Hidayatullah (13)
LT-3A
Siti Khusnul Khatimah (19)
LT-3A
PROGRAM STUDI TEKNIK
LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI
SEMARANG
2015
PANEL KONTROL MESIN
PENGHEMBUS UDARA (AIR BLAST)
1.
Tujuan
Setelah
melakukan praktek ini mahasiswa dapat :
Ø Membaca
Gambar Rangkaian kontrol panel mesin Air Blast
Ø Memeriksa
kondisi peralatan yang dipakai pada panel kontrol dalam kondisi baik atau rusak
Ø Merakit
panel kontrol mesin Air Blast
Ø Mengoperasikan
panel kontrol Air Blast
Ø Mencari
penyebab kerusakan dan memperbaikinya pada panel kontrolnya
Baca Juga STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK
2.
Dasar
Teori
Air Blast sistem merupakan suatu proses
transformasi dengan menggunakan tenaga hembusan angin, mesin ini dapat
difungsikan untuk pemindah bahan berupa serbuk atau biji – bijian seperti
tepung, makanan ternak atau semen.
Jika
bahan yang ada disuatu tempat penimbunan akan dipindahkan ketempat lain untuk
proses berikutnya. Maka proses pemindahan ini dapat menggunakan angin yang
dihembuskan dari Fan, dengan menggunakan sarana transformasi pipa saluran, maka
bahan yang berupa serbuk, semen, tepung, dan biji – bijian tersebut dilewatkan
pada pipa dan dihembuskan angin dari fan sehingga bahan tersebut akan terbawa
angin sehingga sampai disuatu tempat yang ditentukan untuk proses selanjutnya.
Semua proses transformasi tersebut berada dalam lorong pipa yang tertutup,
sehingga tidak sampai berhamburan.
3.
Alat
dan Bahan
1. Multimeter/Multi
cek 1 buah
2. Tes
pen 1 buah
3. Tul
set 1 set
4. MCB
3 fasa 10 A 3 buah
5. MCB
1 fasa 6 A 1 buah
6. Kontaktor
LC 1 D12/16,220 V 4 buah
7. Kontak
bantu LC – D09,220 V 4 buah
8. TOLR
LR 1 – D09 4 buah
9. Relay
3 x turn over cont 11 pin,220 V 4 buah
10. Timer
Omron H3G 8C 5A 220 V 2 buah
11. Push
Botton, momentary contact 2 buah
12. Push
Botton (off) 2 buah
13. Sakelar
Pembatas 220 V 1 buah
14. Emergenci
Swicth 220 V 1 buah
15. Lampu
Indicator 220 V merah 4 buah
16. Lampu
Indicator 220 V hijau 4 buah
17. Lin
up terminal 10 mm 40
buah
18. Box
Panel lengkap 75 x 45 x 20 1 buah
19. Profil
C Aluminium 660 mm 1,5
m
20. Wire
duct Plast 43 x 43 mm 2 lonjor
21. Kabel
NYAF 1mm 20
m
22. Kabel
NYAF 4 x 1,5 mm 10
m
23. Soket
relay K11, 11 pin 8 buah
4.
Gambar
Rangkaian
5.
Langkah Kerja
a. Memakai
seragam kerja/APD dan berdoa sebelum praktik di mulai.
b. Mencatat
Alat dan Bahan yang dipakai dan pinjam ke petugas bengkel.
c. Memeriksa
semua peralatan yang akan dipakai, masih baik/sudah rusak.
d. Mempelajari
gambar diagram pengawatan dan diskripsi kerja secara teliti.
e. Memasang
peralatan panel, profil C, dack panel dll.
f. Memasang
pengawatan dalam panel.
g. Memeriksa
hubungan pengawatan apakah sudah baik dan di cek ada hubung singkat atau tidak.
h. Mencoba
panel dengan tegangan nominal.
i.
Memasang panel pada
tempat yang telah disediakan.
j.
Menghubungkan panel
dengan mesin.
k. Mencoba
untuk di operasikan.
l.
Jika ada problem segera
diperbaiki.
6.
Diskripsi
Kerja
Mesin
penghembus udara ini mempunyai dua buah motor. Kedua motor tersebut digunakan
sebagai penghembus udara dan penggetar. Kedua motor dikendalikan oleh panel
kontrol yang berfungsi mengendalikan motor baik dalam operasi normal/perawatan.
Pada operasi otomatis jika tombol star ditekan akan terjadi penghasutan bintang
– segitiga pada motor fan. Kemudian sensor aliran udara akan menutup dan
mengoperasikan motor penggetar. Selanjutnya tepung atau serbuk jatuh terbawa
angin sampai bak penampungan (silo) karena digetarkan. Ketika bak penampungan
sudah penuh, maka detektor penuh akan memberi sinyal untuk mematikan penggetar
lebih dulu baru kemudian motor fan ikut berhenti. Prose pengiriman bahan serbuk
sudah selesai untuk di proses berikutnya.
Jika
selector pada posisi manual, maka untuk menghidupkan dan mematikan motor fan
maupun motor penggetar dapat dilakukan dengan manual.
7.
Kesimpulan
Ketika mencoba rangkaian yang sudah kita
buat, lampu indikator tanda otomatis tidak menyala. Penyebabnya yaitu pada baut di fitting rusak dan menimbulkan
percikan api. Pada selector swicth ketika di putar ke posisi manual atau
otomatis ikut berputar. Problem yang sering kita alami yaitu kerusakan pada
alat dan bahan praktik, sehingga memperlambat job yang kita kerjakan karena
harus bolak – balik mencari petugas bengkel. Jika pengawatan yang sudah di
rangkai saat di coba tidak bisa, maka kita periksa terlebih dahulu rangkaian
kita apakah sudah sesuai dengan diagram rangkaian kerja atau belum. Selanjutnya
segera kita betulkan. Ketika praktek saya dan temen saya juga kesetrum, karena
kurang hati - hati. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa sebelum kita
melakukan kerja sebaiknya berdoa, memakai seragam kerja APD, mengecek dengan
betul alat dan bahan dalam keadaan baik.
Pada mesin penghembus udara (Air Blast) di operasikan secara manual dan
otomatis. Mesin Air Blast menggunakan dua motor. Dua motor tersebut digunakan
untuk menggerakkan kipas dan penggetar. Dalam membuat pengawatannya harus
sesuai dengan diagram pengawatannya dan
teliti. Jangan sekali – kali menyambungkan rangkaian dengan tegangan PLN dan
menghidupkan mesinnya, karena sangat berbahaya nanti bisa kesetrum dan ada
ledakan. Ketika rangkaian akan dicoba sebaiknya di tes terlebih dahulu dengan
multimeter baru kita sambungkan dengan tegangan PLN. Kemudian jangan lupa jaga
kebersihan bengkel.
Belum ada Komentar untuk "LAPORAN PRAKTIKUM MESIN PENGHEMBUS UDARA (AIR BLAST)"
Posting Komentar